Hari Kebangkitan Nasional Jadi Momentum Pulihkan Nilai Luhur Keindonesiaan

Hari Kebangkitan Nasional Jadi Momentum Pulihkan Nilai Luhur Keindonesiaan

20 Mei 2022

Staff Biro Hukum

144

Peringatan yang setiap tahun dirayakan sejak 1928 ini menjadi momentum penting untuk menggali kembali nilai-nilai kebangsaan yang saat ini mulai terkikis arus perubahan zaman. Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan, ketika berbicara mengenai nilai-nilai baik untuk Indonesia, sebetulnya menggugah kembali ingatan pada hal-hal yang sangat dasar ketika Indonesia dibentuk. Polarisasi yang terjadi, perbedaan-perbedaan nilai, pandangan yang kemudian terjadi secara tajam dan bisa berpotensi memecah belah bangsa. Hal itu bisa berujung pada perubahan pola perilaku dan yang lebih membahayakan adalah bagaimana kita sebuah bangsa melihat eksistensi diri kita. Founder/Managing Director Barrett Academy for The Advancement of Human Values Richard Barrett mengungkapkan, Indonesia saat ini memiliki peran penting lewat Presidensi G20. Ini menjadi kesempatan besar untuk bisa mewujudkan kesejahteraan sebagaimana menjadi cita-cita semua bangsa. Ada dua aspek terkait kesejahteraan yaitu kesejahteraan nasional dan kesejahteraan pribadi. Kesejahteraan nasional adalah memperbaiki kemampuan sebuah negara untuk bisa memenuhi kebutuhan bangsa pada tahap pembangunan. Kesejahteraan pribadi untuk bisa memenuhi kebutuhan orang pada saat masa perkembangan mereka beradab. Hal itulah yang mendorong nilai-nilai bertumbuh dan terus berprogres. Berdasarkan inikator kesejahteraan dari Barett Acdemy yang berbasis di London itu, Indonesia adalah negara dengan social capital nomor satu dalam G20 dan nomor 6 di dunia. Pakar Aliansi Kebangsaan Yudi Latif mengatakan, pada momen memperingati Hari Kebangkitan Nasional, secara kebetulan dunia juga membincangkan tentang kebangkitan. Jauh sebelum covid-19 merebak, Indonesia sebenarnya sudah memimpikan suatu kebangkitan baru.