PRESIDEN Tiongkok Xi Jinping mengadakan panggilan video dengan Kepala Hak Asasi Manusia PBB Michelle Bachelet pada Rabu (25/4) ketika dia mengunjungi Xinjiang. Beijing dituduh menahan lebih dari satu juta warga Uighur dan minoritas Muslim lainnya di wilayah barat jauh. Amerika Serikat dan anggota parlemen di negara-negara Barat lainnya telah menyebutnya sebagai "genosida". Selama panggilan tersebut, Xi membela kemajuan hak asasi manusia negaranya, sementara Xinjiang tidak secara khusus disebutkan oleh kedua pihak, menurut pembacaan dari penyiar negara CCTV. CCTV melaporkan Xi memberi tahu Bachelet bahwa tidak ada negara yang ideal tentang hak asasi manusia. Menurut pembacaan CCTV, Bachelet mengatakan Kantor Hak Asasi Manusia PBB bersedia untuk memperkuat kerja sama dengan pihak Tiongkok. Dia juga dilaporkan mengatakan, "Saya mengagumi upaya dan pencapaian Tiongkok dalam memberantas kemiskinan, melindungi hak asasi manusia dan mewujudkan pembangunan ekonomi dan sosial."